Cara Menghadapi Pelanggan Sulit di Telepon: 9 Tips & Strategi
Diterbitkan: 2023-07-10Pernahkah Anda berurusan dengan pelanggan yang marah di telepon dan merasa kewalahan atau tidak yakin bagaimana menangani situasi tersebut? Kami tahu betapa sulitnya mengarahkan interaksi ini secara efektif sambil mempertahankan sikap profesional. Itulah sebabnya kami menyusun panduan komprehensif tentang "cara menangani pelanggan yang sulit di telepon" untuk membantu Anda mengubah panggilan pelanggan yang sulit tersebut menjadi peluang untuk tumbuh dan sukses. Bersiaplah untuk menemukan keterampilan, strategi, dan teknik penting yang akan memberdayakan Anda untuk mengubah setiap interaksi pelanggan yang menantang menjadi pengalaman yang positif dan produktif.
Daftar isi
Ringkasan Singkat
Pahami perspektif pelanggan dan tetap tenang untuk menangani pelanggan yang sulit secara efektif.
Kuasai keterampilan penting seperti mendengarkan secara aktif, menyampaikan permintaan maaf, menunjukkan empati, dan memberikan solusi.
Identifikasi area untuk perbaikan melalui refleksi diri dan bagikan umpan balik dengan manajemen untuk meningkatkan layanan & kepuasan pelanggan.
Memahami Pelanggan Sulit di Telepon
Pelanggan yang marah, atau situasi pelanggan yang marah, bisa menjadi mimpi buruk bagi agen call center, tetapi penting untuk diingat bahwa rasa frustrasi mereka, atau kemarahan pelanggan, sering kali berakar pada situasi eksternal dan rangsangan psikologis. Dalam banyak kasus, pelanggan yang kecewa tidak marah kepada Anda secara pribadi, melainkan kepada perusahaan atau situasi yang mereka hadapi.
Mengakui perasaan pelanggan dan kekhawatiran menantang pelanggan sangat penting untuk memberikan layanan pelanggan yang hebat. Dengan meluangkan waktu untuk memahami perspektif mereka dan tetap tenang, Anda akan lebih siap untuk menangani pelanggan yang marah secara efektif dan mengubah pengalaman negatif mereka menjadi hubungan pelanggan yang setia.
Mengidentifikasi pemicu umum
Ketidakpuasan pelanggan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti malfungsi produk, tenggat waktu yang terlewat, atau pengalaman layanan yang tidak memuaskan. Pemicu umum ini sering menyebabkan pelanggan yang marah menghubungi tim dukungan untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka. Sebagai agen call center, Anda bertanggung jawab untuk mengidentifikasi akar penyebab kemarahan pelanggan dan segera mengatasinya.
Salah satu keluhan pelanggan yang paling sering adalah produk yang diterima rusak atau tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Dalam kasus tersebut, menawarkan penggantian atau pengembalian dana mungkin merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi ketidakpuasan pelanggan. Sangat penting untuk tetap berempati dan memahami, bahkan jika pelanggan salah menggunakan produk atau memiliki harapan yang tidak realistis. Dengan menawarkan panduan dan dukungan, Anda dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang positif.
Reaksi emosional vs rasional
Penting untuk membedakan antara reaksi emosional dan rasional saat menghadapi pelanggan yang marah. Reaksi rasional didasarkan pada logika dan fakta, sedangkan reaksi emosional didasarkan pada perasaan dan emosi. Menunjukkan empati saat menanggapi reaksi emosional sangat penting, karena menunjukkan pemahaman dan mengakui bahwa siapa pun dapat mengalami emosi yang sama dalam situasi yang sama.
Sebaliknya, ketika berhadapan dengan reaksi rasional, sangat penting untuk fokus pada fakta dan memberikan penjelasan atau solusi yang logis. Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis reaksi ini, Anda dapat menyesuaikan pendekatan dan komunikasi Anda dengan lebih baik untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan secara efektif dan meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan.
Keterampilan Penting untuk Menangani Pelanggan yang Sulit
Menangani pelanggan yang sulit melalui telepon memerlukan keahlian khusus yang dapat membantu agen menavigasi interaksi ini dengan sukses. Dengan menguasai keterampilan penting ini, Anda akan lebih siap untuk menangani pelanggan yang marah dan mengubah pengalaman negatif mereka menjadi positif. Mengembangkan kemampuan mendengarkan aktif, menyampaikan permintaan maaf terlebih dahulu, menunjukkan empati, menjaga ketenangan, menghindari mengambil sesuatu secara pribadi, menyapa pelanggan dengan nama, mempertahankan pandangan positif, memberikan solusi, menjaga dialog faktual, dan tetap setia kepada perusahaan semuanya efektif. pendekatan untuk mengubah pelanggan yang menantang menjadi pelanggan setia.
Di bagian berikut, kami akan menggali lebih dalam beberapa keterampilan penting ini dan memberikan kiat praktis tentang cara menerapkannya selama interaksi pelanggan yang menantang.
Mendengarkan secara aktif
Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan penting untuk mengelola pelanggan yang sulit di telepon. Ini melibatkan memperhatikan kata-kata dan bahasa tubuh pelanggan, menafsirkan pesan mereka, dan merespons dengan secara akurat mencerminkan pikiran dan perasaan mereka kembali kepada mereka. Dengan mempraktikkan mendengarkan secara aktif, Anda dapat menunjukkan kepada pelanggan bahwa Anda benar-benar memahami kekhawatiran mereka dan berkomitmen untuk mencari solusi.
Namun, sekadar mengatakan "Saya mengerti" mungkin tidak cukup untuk menenangkan pelanggan yang gelisah. Alih-alih, cobalah untuk menyatakan kembali poin utama pelanggan dengan kata-kata Anda sendiri dan tekankan bagaimana masalah mereka mencegah mereka mencapai tujuan. Pendekatan ini tidak hanya membantu pelanggan merasa didengarkan, tetapi juga memastikan bahwa Anda berdua berada di halaman yang sama dalam hal menemukan resolusi.
Empati dan kasih sayang
Empati dan kasih sayang adalah keterampilan penting saat menghadapi pelanggan yang sulit, karena dapat membantu meredakan ketegangan dan membangun hubungan baik dengan pelanggan. Dengan menempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dan mengungkapkan kepedulian yang tulus terhadap situasi mereka, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda peduli dengan perasaan mereka dan bersedia melakukan semua yang Anda bisa untuk mengatasi masalah tersebut.
Penting untuk diingat bahwa meskipun pelanggan bertanggung jawab atas masalah mereka, Anda tetap harus tetap sopan dan berempati. Buat garis besar penyebab masalah dan berikan panduan tentang cara menghindarinya di masa mendatang, sambil mempertimbangkan perasaan pelanggan. Pendekatan ini dapat membantu menjaga hubungan positif dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.
Kesabaran dan profesionalisme
Tetap sabar dan profesional selama interaksi yang menantang sangat penting, bahkan saat menghadapi permusuhan atau agresi. Sangat penting untuk diingat bahwa sebagian besar pelanggan tidak marah kepada Anda secara pribadi, melainkan pada perusahaan atau situasi yang mereka hadapi. Dengan tetap tenang dan fokus untuk menemukan solusi, Anda dapat menunjukkan komitmen Anda terhadap layanan pelanggan yang hebat dan membuat pelanggan merasa didengarkan.
Saat berhadapan dengan pelanggan yang marah, sangat penting untuk menjaga ketenangan dan tidak merespons dengan kemarahan, debat, atau meninggikan suara. Alih-alih, fokuslah pada fakta-fakta situasi dan dengan tenang bekerja menuju penyelesaian yang menjawab kekhawatiran pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.
Panduan Langkah-demi-Langkah untuk Menghadapi Pelanggan Sulit di Telepon
Sekarang setelah kita membahas keterampilan penting untuk menangani pelanggan yang sulit, mari selami panduan praktis langkah demi langkah untuk membantu agen call center menavigasi interaksi yang menantang ini. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan lebih siap untuk mengelola panggilan pelanggan yang sulit dan mengubah pengalaman negatif menjadi hasil yang positif.
Ingat, setiap percakapan pelanggan itu unik, dan mungkin tidak ada solusi yang cocok untuk semua masalah. Namun, langkah-langkah ini dapat berfungsi sebagai dasar yang kokoh untuk menangani berbagai situasi yang menantang dan memastikan bahwa Anda dan pelanggan muncul dari interaksi dengan perasaan puas dan didengar.
Tetap tenang dan tenang
Saat berhadapan dengan pelanggan yang marah, penting untuk tetap tenang dan tenang, meskipun permusuhan mereka ditujukan kepada Anda. Dengan tetap tenang, Anda dapat menilai situasi dengan lebih baik, hasil yang diinginkan pelanggan, dan solusi potensial yang tersedia untuk mengatasi masalah mereka.
Salah satu teknik yang efektif untuk mempertahankan ketenangan selama interaksi yang menantang adalah menarik napas dalam-dalam dan berfokus pada fakta situasi, daripada terjebak dalam emosi pelanggan. Pendekatan ini dapat membantu Anda tetap membumi dan mempertahankan perspektif yang jelas tentang masalah yang dihadapi, yang pada akhirnya memungkinkan Anda memberikan layanan yang lebih baik dan menemukan penyelesaian yang memuaskan pelanggan.
Mengakui dan meminta maaf
Langkah pertama dalam menangani pelanggan yang sulit adalah mengakui masalah mereka dan menawarkan permintaan maaf yang tulus. Meskipun masalahnya bukan salah Anda atau akibat dari tindakan perusahaan, mengungkapkan penyesalan atas pengalaman negatif pelanggan dapat membantu meredakan ketegangan dan menunjukkan komitmen Anda untuk mencari solusi.
Saat meminta maaf, penting untuk spesifik dan tulus. Alih-alih menawarkan "Maafkan saya" secara umum, cobalah untuk mengungkapkan pengertian dan empati terhadap situasi pelanggan. Misalnya, Anda dapat mengatakan, “Saya minta maaf karena produk kami tidak memenuhi harapan Anda, dan saya mengerti betapa frustrasinya hal itu. Mari bekerja sama untuk menemukan solusi yang akan menjadikan ini tepat untuk Anda.”
Mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan informasi
Setelah Anda mengetahui masalah pelanggan dan menawarkan permintaan maaf, penting untuk mengajukan pertanyaan yang ditargetkan dan mengumpulkan informasi tentang masalah mereka. Langkah ini tidak hanya membantu Anda lebih memahami kebutuhan pelanggan, tetapi juga menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan berkomitmen untuk mencari penyelesaian.
Saat mengajukan pertanyaan, fokuslah untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan secara efektif. Misalnya, Anda mungkin bertanya tentang masalah spesifik yang mereka alami, langkah pemecahan masalah apa pun yang telah mereka coba, atau hasil yang diinginkan dari interaksi tersebut. Dengan mengumpulkan informasi ini, Anda dapat menyesuaikan pendekatan Anda dengan lebih baik dan memberikan solusi yang menjawab kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka secara keseluruhan.
Memberikan Solusi Efektif Kepada Pelanggan Yang Sulit
Setelah Anda mengumpulkan informasi yang diperlukan dan mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kekhawatiran pelanggan, saatnya untuk mengusulkan solusi yang akan mengatasi masalah mereka dan meningkatkan kepuasan mereka. Perlu diingat bahwa solusi yang paling efektif tidak hanya akan menyelesaikan masalah langsung pelanggan tetapi juga membantu mencegah masalah serupa muncul di masa mendatang.
Di bagian ini, kita akan mengeksplorasi strategi untuk menawarkan solusi yang efektif kepada pelanggan yang sulit, termasuk memberikan penyelesaian yang realistis, melibatkan pelanggan dalam proses solusi, dan menindaklanjuti setelah panggilan untuk memastikan kekhawatiran mereka telah ditangani sepenuhnya.
Menawarkan resolusi yang realistis
Saat mengusulkan solusi kepada pelanggan yang sulit, penting untuk menawarkan penyelesaian yang realistis yang dapat disampaikan dalam kemampuan dan kebijakan perusahaan. Dengan memberikan solusi yang layak, Anda dapat mengelola ekspektasi pelanggan, mencegah frustrasi lebih lanjut, dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Misalnya, jika pelanggan kesal karena pengiriman yang tertunda, penting untuk mengakui kesalahan tersebut dan memberikan perkiraan yang masuk akal kapan masalah tersebut dapat diselesaikan, daripada membuat janji yang tidak realistis yang dapat semakin mengecewakan pelanggan.
Dengan menawarkan resolusi yang realistis, Anda dapat menunjukkan komitmen Anda terhadap layanan pelanggan yang hebat dan bekerja untuk membangun hubungan yang positif dengan pelanggan.
Melibatkan pelanggan dalam proses solusi
Mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dalam mencari penyelesaian yang sesuai dapat membantu menumbuhkan rasa kolaborasi dan tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan pelanggan dalam proses solusi, Anda dapat memperoleh wawasan berharga tentang kebutuhan dan preferensi mereka, yang pada akhirnya mengarah pada hasil yang lebih sukses.
Untuk melibatkan pelanggan dalam proses solusi, coba ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka untuk membagikan pemikiran dan ide mereka. Misalnya, Anda mungkin bertanya, "Menurut Anda apa solusi terbaik dalam situasi ini?" atau “Bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini demi kepuasan Anda?” Dengan melibatkan pelanggan dalam percakapan, Anda dapat menciptakan suasana yang lebih kolaboratif dan meningkatkan kepuasan mereka secara keseluruhan atas interaksi tersebut.
Menindaklanjuti setelah panggilan
Setelah mengatasi masalah pelanggan dan memberikan solusi, penting untuk menindaklanjutinya untuk memastikan masalah mereka telah diselesaikan sepenuhnya dan kepuasan telah tercapai. Tindak lanjut ini dapat berupa email atau panggilan telepon, tergantung pada preferensi pelanggan dan sifat masalahnya.
Dalam komunikasi tindak lanjut, ucapkan terima kasih atas umpan balik pelanggan, berikan ringkasan singkat tentang masalah awal dan penyelesaiannya, dan tanyakan apakah ada hal lain yang dapat dilakukan untuk membantu mereka. Tindak lanjut ini tidak hanya menunjukkan komitmen Anda terhadap layanan pelanggan yang hebat, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang mungkin dimiliki pelanggan.
Belajar dari Interaksi Pelanggan yang Sulit
Interaksi pelanggan yang sulit dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi agen call center dan perusahaan secara keseluruhan. Dengan merefleksikan panggilan yang menantang dan mengidentifikasi area untuk peningkatan, agen dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kinerja mereka secara keseluruhan.
Di bagian ini, kita akan membahas bagaimana agen dapat menggunakan interaksi pelanggan yang sulit sebagai peluang untuk pertumbuhan pribadi dan peningkatan perusahaan, termasuk mengidentifikasi area untuk peningkatan dan berbagi umpan balik dengan manajemen untuk mengatasi masalah sistemik dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Mengidentifikasi area untuk perbaikan
Untuk belajar dari interaksi pelanggan yang sulit, penting bagi agen untuk merenungkan kinerja mereka selama panggilan telepon yang menantang dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan keterampilan atau pengetahuan mereka. Refleksi diri ini dapat membantu agen mendapatkan wawasan tentang kebutuhan dan harapan pelanggan, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan layanan dan kepuasan pelanggan.
Misalnya, seorang agen mungkin menyadari bahwa mereka berjuang dengan mendengarkan secara aktif atau perlu meningkatkan pengetahuan mereka tentang produk dan layanan perusahaan. Dengan mengidentifikasi area-area ini untuk peningkatan, agen dapat berfokus pada pengembangan keterampilan mereka dan menjadi lebih efektif dalam menangani interaksi pelanggan yang sulit.
Berbagi umpan balik dengan manajemen
Selain pertumbuhan pribadi, interaksi pelanggan yang sulit juga dapat menjadi peluang untuk peningkatan perusahaan. Dengan melaporkan masalah atau tren berulang kepada manajemen, agen dapat membantu mengatasi masalah sistemik dan pada akhirnya meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Misalnya, jika agen mengetahui bahwa produk atau layanan tertentu secara konsisten menerima umpan balik negatif, mereka dapat menyampaikan hal ini kepada manajemen, yang kemudian dapat mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah masalah serupa muncul di masa mendatang. Dengan membagikan umpan balik ini, agen dapat memainkan peran penting dalam mendorong peningkatan di seluruh perusahaan dan memastikan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi secara konsisten.
Ringkasan
Kesimpulannya, menangani pelanggan yang sulit melalui telepon bisa menjadi tugas yang menantang, namun dengan keahlian dan strategi yang tepat, agen call center dapat mengubah interaksi ini menjadi pengalaman yang positif. Dengan memahami alasan di balik frustrasi pelanggan, mengembangkan keterampilan penting seperti mendengarkan secara aktif, empati, dan kesabaran, serta mengikuti panduan langkah demi langkah untuk mengatasi masalah pelanggan, agen dapat secara efektif mengelola interaksi pelanggan yang sulit dan meningkatkan kepuasan secara keseluruhan.
Ingat, setiap interaksi pelanggan yang menantang merupakan peluang untuk tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun bagi perusahaan. Dengan belajar dari pengalaman ini dan berbagi umpan balik dengan manajemen, agen dapat berkontribusi pada peningkatan layanan pelanggan yang berkelanjutan dan pada akhirnya membina hubungan pelanggan yang lebih kuat dan lebih setia.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa yang Anda katakan kepada pelanggan kasar di telepon?
Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan memahami frustrasi Anda. Izinkan saya segera berbicara dengan seseorang dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi.
Aku akan segera kembali bersamamu.
Bagaimana Anda menangani pelanggan yang sedang menelepon dan menolak untuk tenang?
Tunjukkan empati, bersikap baik, tulus, hormat, dan pengertian untuk menunjukkan bahwa pelanggan didengar dan dikenali. Nyatakan simpati untuk situasi mereka dan tunjukkan empati atas frustrasi mereka.
Apa saja pemicu umum pelanggan yang marah?
Kerusakan produk, tenggat waktu yang terlewat, dan pengalaman layanan yang tidak memuaskan adalah pemicu umum kemarahan pelanggan. Komunikasi yang buruk, harapan yang tidak terpenuhi, dan penagihan yang tidak akurat juga dapat menyebabkan frustrasi dan kemarahan.
Bagaimana saya bisa menunjukkan empati dan kasih sayang ketika berhadapan dengan pelanggan yang sulit?
Ungkapkan kepedulian yang tulus terhadap situasi pelanggan, mengakui emosi mereka dan menawarkan dukungan. Tunjukkan empati dan pengertian untuk menunjukkan kasih sayang dan membangun hubungan yang positif.
Apa pentingnya mendengarkan secara aktif saat menangani pelanggan yang menantang?
Mendengarkan secara aktif sangat penting saat berhadapan dengan pelanggan yang menantang, karena membantu menunjukkan bahwa kebutuhan mereka didengarkan dan dipahami, yang mengarah ke penyelesaian yang efektif.