Wawasan Pasar Indonesia – Panduan Lengkap Cara Kerja
Diterbitkan: 2022-01-24
Wawasan pasar Indonesia merupakan pasar potensial yang memiliki banyak peluang untuk dijajaki oleh para pelaku bisnis. Pasar Indonesia memiliki populasi lebih dari 260 juta orang dan merupakan negara terpadat keempat di dunia. Terletak di jalur perdagangan utama dunia, negara ini juga merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan diproyeksikan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama dekade berikutnya. Karena kekayaan sumber daya alamnya yang luas, ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan otonomi daerah yang signifikan.
Posting blog ini akan memberi Anda wawasan lengkap tentang pasar Indonesia, termasuk sejarah, demografi, dan ekonominya. Kami juga akan membahas beberapa tantangan yang dihadapi bisnis saat memasuki pasar ini, serta beberapa tips tentang cara mengatasinya. Jadi jika Anda tertarik untuk berbisnis di Indonesia, pastikan untuk membaca postingan ini!
Mengapa Memilih Indonesia untuk Bisnis?
Indonesia adalah tempat yang tepat bagi bisnis untuk berinvestasi dan berkembang. Dengan perekonomian yang diproyeksikan memiliki pertumbuhan PDB rata-rata 5% per tahun pada tahun 2022, Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, negara ini memiliki populasi lebih dari 250 juta orang yang ingin mengkonsumsi barang dan jasa. Pembangunan infrastruktur juga mengalami kemajuan pada tingkat yang stabil.

Indonesia memiliki tenaga kerja yang lebih muda dengan usia rata-rata sekitar 30 tahun, yang merupakan hal positif bagi bisnis yang ingin memperluas operasi mereka. Pertumbuhan ekonomi telah memberikan peningkatan daya beli penduduk, yang berarti bahwa bisnis memiliki peluang pertumbuhan yang lebih baik. Selanjutnya, Indonesia menyambut baik peluang investasi asing dengan zona ekonomi khusus.
Faktor-faktor ini menjadikan Indonesia tujuan yang menarik bagi bisnis yang ingin berekspansi ke Asia Tenggara. Selain itu, negara ini menawarkan sejumlah insentif untuk bisnis termasuk keringanan pajak dan zona ekonomi khusus. Untuk alasan ini, tidak mengherankan bahwa Indonesia telah menempati peringkat sebagai salah satu dari 20 ekonomi teratas di dunia untuk kemudahan berusaha.
Tinjauan Pasar Indonesia
Perekonomian Indonesia memiliki stabilitas sosial yang kuat, permintaan barang dan jasa domestik yang kuat, cadangan devisa yang terus meningkat (hanya di bawah $136 miliar pada Mei 2021), dan harga yang stabil dengan inflasi sedang hingga rendah. Pemerintah pusat Indonesia terus memperbaiki iklim investasi dengan harapan dapat memanfaatkan peluang yang dimiliki Indonesia karena lokasinya yang strategis.
Namun, hambatan perdagangan dan investasi yang terus-menerus didorong oleh sentimen proteksionis, infrastruktur yang tidak setara, interpretasi dan penegakan hukum yang tidak konsisten, dan kekakuan tenaga kerja terus menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Meskipun demikian, PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan lima persen pada tahun 2021–2025, terutama didorong oleh konsumsi dan investasi swasta. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki lingkungan bisnis, termasuk melalui serangkaian paket deregulasi dan inisiatif untuk memperbaiki infrastruktur yang buruk.
Tantangan Pasar di Indonesia
Terlepas dari pertumbuhan ekonomi dan reformasi kebijakan yang konsisten, pasar Indonesia memiliki tantangannya sendiri. Ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk dapat berbisnis di Indonesia. Di antara berbagai masalah kecil, tantangan terkait hubungan perburuhan, perlindungan kekayaan intelektual, transparansi hukum, standardisasi dan sertifikasi, serta penetapan harga, semuanya merupakan masalah yang signifikan.
Ada beberapa masalah terkait ketenagakerjaan, seperti pesangon, upah minimum, keamanan kerja, dan tunjangan sosial. Elemen lain yang perlu dipertimbangkan untuk investasi asing langsung dalam aturan keimigrasian Indonesia. Dengan tidak adanya deregulasi pasar tenaga kerja dan langkah-langkah untuk membatasi pekerja asing di Indonesia, investor asing akan menghadapi kesulitan dalam merekrut, membayar, dan mempertahankan karyawan yang paling sesuai. Selanjutnya, persyaratan kandungan lokal yang semula hanya terfokus pada sektor migas, kini diterapkan pada sektor ekonomi yang lebih luas. Investor asing sekarang mungkin diminta untuk memasok lebih dari 75% pasokan mereka secara lokal, yang merupakan masalah di pasar di mana hanya ada sedikit kemampuan manufaktur yang maju.
Hukum kekayaan intelektual Indonesia terus menghambat investasi asing. Bisnis yang mencoba memasuki pasar harus menyadari pelanggaran Copywrite yang meluas dan kurangnya perlindungan paten. Tantangan lain yang akan dihadapi oleh bisnis asing adalah persyaratan pengujian dan sertifikasi untuk produk sebelum mereka memasuki pasar Indonesia. Hal ini dapat memberatkan dan memakan waktu, dan menambah biaya melakukan bisnis di Indonesia.
Peluang Pasar Indonesia

Indonesia adalah ekonomi yang berkembang pesat dengan permintaan domestik yang kuat dan populasi yang besar. Ada banyak peluang di pasar Indonesia untuk bisnis yang dapat memanfaatkan pembangunan ekonomi negara. Konsumsi domestik merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga bisnis yang fokus pada penjualan produk dan layanan kepada konsumen Indonesia akan berhasil. Konsumen di Indonesia diakui sebagai salah satu yang paling percaya diri di dunia, dan sekitar 41% penduduk Indonesia hidup di bawah usia 25 tahun.
Infrastruktur publik yang berkembang di Indonesia, seperti jalan dan pelabuhan, memberikan banyak kemungkinan untuk penerbangan, kereta api, perkapalan, dan transportasi darat. Sektor keuangan yang berkembang juga membuka peluang di industri TI, perangkat lunak, teknologi, dan telekomunikasi. Karena pembangunan di daerah pedesaan merupakan prioritas utama pemerintah, ada permintaan yang kuat untuk sumber energi konvensional dan terbarukan. Bidang pendidikan dan medis terus berkembang pesat, menghadirkan peluang pasar utama bagi investor di sektor-sektor tersebut. Industri pertanian Indonesia juga telah membuka peluang pasar produk pertanian.

Strategi Masuk Pasar
Mencari dan bekerja sama dengan mitra lokal untuk memasarkan produk mereka sering disarankan untuk bisnis asing yang mencoba memasuki pasar Indonesia. Jika memungkinkan, sangat penting bagi investor untuk mengunjungi dan bertemu dengan calon mitra secara langsung untuk melakukan penelitian menyeluruh. Sangat penting untuk membuat janji dengan perwakilan dengan hati-hati karena membentuk koneksi baru mungkin sulit.
Memahami budaya Indonesia dan preferensi konsumen lokal sangat penting untuk kesuksesan. Ada tiga kunci sukses di pasar Indonesia: kesabaran, keuletan, dan kehadiran. Pelanggan Indonesia sadar akan harga, kredit terbatas, paham teknologi, dan menuntut layanan purna jual yang sangat baik. Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat membeli di Indonesia: harga, pembiayaan, pengetahuan teknis, dan dukungan purna jual. Perusahaan harus siap untuk berinvestasi dalam pelatihan karyawan di setiap level, dari level pemula hingga manajemen.
Konsumen Indonesia yang Berkembang
Saat ini, Indonesia adalah negara yang dinamis dengan potensi yang tidak terbatas. Tingkat pertumbuhan negara telah menjadi salah satu yang paling konsisten di dunia selama sepuluh tahun terakhir, rata-rata hampir 5 persen setiap tahun. Ini juga salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan PDB sebesar USD 878 miliar. Terlepas dari kenyataan bahwa inflasi telah meningkat, dan telah terjadi gejolak pasar saham dan melemahnya Rupiah, fundamental jangka panjang Indonesia—seperti demografi yang menguntungkan, belanja swasta yang tinggi, dan urbanisasi yang cepat—tetap kuat.
Indonesia diproyeksikan menyumbang hampir 40% dari ekspansi ASEAN pada tahun 2030. Demografis muda negara ini—hampir 60% berusia di bawah 30 tahun—dan populasinya yang terus bertambah sebesar 2,9 juta orang setiap tahun merupakan faktor pendorong di balik pertumbuhan tersebut. Indonesia mengalami urbanisasi dengan cepat, yang mendorong peningkatan pendapatan dan kemampuan pelanggan untuk berbelanja barang-barang yang tidak penting. Selain itu, ini adalah ekonomi yang sebagian besar bergantung pada pengeluaran domestik—konsumen Indonesia menghabiskan $57 miliar tahun lalu, hampir dua kali lipat dari yang dibelanjakan rekan-rekan regional mereka.
Kelas Mengkonsumsi
Penduduk Indonesia masih muda, tumbuh, dan urbanisasi dengan cepat, menjadikannya salah satu pasar konsumen dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Studi kami tentang populasi perkotaan dan pedesaan mengungkapkan kelompok berjumlah sekitar 70 juta orang yang yakin akan prospek masa depan mereka dan lebih canggih dalam perilaku belanja dan pilihan produk mereka. Ada 15 juta konsumen pedesaan yang tinggal di cluster kota pedesaan dekat daerah metropolitan besar, terhitung sepertiga dari semua penjualan ritel. Pelanggan ini memiliki sentimen yang sebanding dengan orang yang tinggal di kota. Memahami tuntutan dan sikap yang muncul dari pasar yang berkembang pesat ini dapat mengungkapkan peluang bisnis di masa depan.
Konsumen Perkotaan Indonesia
Dari tahun 2000 hingga 2013, penduduk perkotaan Indonesia meningkat dari 42% menjadi 55% atau 138 juta orang. Pada tahun 2030, proporsinya diproyeksikan meningkat menjadi 71% atau 209 juta orang. Kontribusi PDB Perkotaan Indonesia diperkirakan akan meningkat dari 74% pada tahun 2010 menjadi 86% pada tahun 2030, jika diukur dengan istilah lain, dari USD 524 juta menjadi USD 1,7 miliar. Kota-kota di Indonesia akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi negara. Ada munculnya apa yang kita sebut "lima kota permata tersembunyi" di Indonesia. Meskipun populasinya lebih kecil, kota-kota ini menunjukkan tanda-tanda menjanjikan, dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan lebih tinggi dan kebiasaan konsumsi yang lebih baik.

Saluran Ritel
Meskipun saluran ritel tradisional, seperti toko ibu-dan-pop dan pasar basah, terus mendominasi industri ritel Indonesia, proporsi perdagangan modern meningkat karena pertumbuhan toko serba ada. Ketika pelanggan beralih ke banyak gerai—toko serba ada, hypermarket, supermarket, department store, dll.—lingkungan ritel kontemporer menjadi semakin retak. Meskipun orang Indonesia adalah salah satu pengguna platform media sosial paling aktif di dunia, aktivitas komersial memiliki tingkat penetrasi yang rendah. Konsumen menyatakan keprihatinan tentang keamanan pembayaran, waktu pengiriman yang lambat, dan kualitas yang buruk dalam hal pembelian online.
Preferensi Merek
Rata-rata orang Indonesia memiliki preferensi yang kuat terhadap merek lokal di sebagian besar kategori produk. Ketika datang untuk membeli rumah dan barang perawatan pribadi, 75% dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka sudah memikirkan merek yang disukai; proporsi ini naik menjadi 80% ketika melihat item makanan dan minuman. Konsumen memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap bisnis Indonesia, senang menggunakan produk lokal, dan percaya bahwa orang Indonesia lebih memahami mereka daripada perusahaan asing dan memberikan nilai yang lebih besar untuk uang mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya persepsi sebagai hal lokal; bisnis asing telah mendominasi pasar melalui lokalisasi atau metode akuisisi.
Kesimpulan
Pasar Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara merupakan peluang investasi yang menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang besar. Negara ini memiliki populasi lebih dari 250 juta orang dan ekonomi yang berkembang pesat. Dengan semakin banyaknya konsumen yang masuk ke kelas menengah, ada banyak peluang bagi pelaku bisnis untuk memperluas operasinya di Indonesia. Untuk memanfaatkan peluang ini, penting untuk memahami karakteristik unik pasar Indonesia. Dengan memahami lanskap pasar dan preferensi konsumen, bisnis dapat menciptakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Kami berharap artikel ini memberi Anda wawasan tentang salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.