Panduan Pemula untuk Bercerita di LinkedIn

Diterbitkan: 2024-10-07

Kesuksesan di LinkedIn selalu tentang kemampuan untuk terhubung dengan audiens Anda dengan cara yang bermakna.

Pengisahan cerita yang bagus adalah salah satu metode terbaik untuk menciptakan respons emosional yang kuat pada pembaca Anda dan menciptakan ikatan yang langgeng.

Hal ini memungkinkan Anda untuk menonjol di antara lautan penulis yang mengandalkan frasa hampa dan pembicaraan perusahaan.

Kita semua tahu bahwa jargon perusahaan tidak bisa langsung digunakan, namun banyak pembuat konten yang masih mengandalkannya.

Jika Anda ingin sukses di LinkedIn, Anda harus belajar bagaimana menjadi pendongeng yang lebih baik.

Dalam panduan ini, saya membahas dasar-dasar bercerita di LinkedIn dengan contoh praktis yang menunjukkan cara kerjanya dalam kehidupan nyata.

Saat Anda selesai membaca, Anda akan memiliki pemahaman yang jelas tentang cara menyusun cerita yang tidak hanya menarik tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan langgeng.

Mengapa Bercerita Berhasil di LinkedIn

Bercerita memungkinkan Anda membangun hubungan emosional dan terhubung dengan audiens Anda pada tingkat yang lebih dalam.

Ini tentang berbagi pengalaman Anda dengan cara yang menarik dan membuat orang merasa tertarik dengan apa yang Anda katakan.

Saat orang mendengar cerita yang bagus, mereka tidak hanya mengingat faktanya—mereka juga merasakan emosinya.

Di LinkedIn, hubungan emosional tersebut membangun kepercayaan dan membantu Anda menonjol.

  • Ini membangun kredibilitas : Sebuah cerita yang bagus dapat membuat Anda tampak lebih relevan, dapat dipercaya, dan kredibel daripada daftar kualifikasi Anda.
  • Ini menarik orang yang tepat : Cerita menciptakan rasa ingin tahu, mengarah ke percakapan yang menarik, baik Anda sedang mencari pekerjaan baru, meningkatkan karier, atau menarik peluang bisnis baru.
  • Ini membangun hubungan yang langgeng : Kisah yang diceritakan dengan baik akan memupuk hubungan yang lebih dalam dengan audiens Anda dari waktu ke waktu.

Cara Kreatif Menggunakan Storytelling di LinkedIn

Bercerita di Postingan LinkedIn Anda

Postingan LinkedIn adalah cara terbaik untuk terhubung langsung dengan audiens ideal Anda.

Daripada hanya berbagi informasi atau mempromosikan layanan Anda, bungkus ide Anda menjadi cerita menarik dan bagikan pesan Anda kepada khalayak luas.

  • Kisah Solusi Masalah : Jangan hanya memberi tahu orang-orang bagaimana produk Anda memecahkan masalah—tunjukkan pada mereka. Bagikan kisah klien yang menghadapi tantangan dan bagaimana Anda membantu mereka mengatasinya. Fokus pada emosi dan juga hasilnya.
  • Pembelajaran : Bagikan pengalaman pribadi Anda—kegagalan, kemunduran, atau momen pertumbuhan. Orang-orang menyukai keaslian, dan berbagi momen pembelajaran Anda menambah kedalaman keahlian Anda.
  • Kisah Sehari-hari : Bawa audiens Anda ke balik layar rutinitas harian Anda. Sehari dalam hidup Anda, atau kehidupan perusahaan Anda, bisa menjadi cara yang ampuh untuk memanusiakan merek Anda dan menunjukkan bagaimana rasanya bekerja dengan Anda.

Bercerita di Profil LinkedIn Anda

Profil Anda adalah fondasi kehadiran LinkedIn Anda.

Setiap bagian profil Anda dapat menceritakan sebuah kisah.

Saya sarankan memperlakukan profil Anda sebagai dokumen hidup untuk menceritakan kisah karier profesional Anda.

  • Judul : Jangan hanya menyatakan jabatan Anda. Gunakan judul Anda untuk membagikan cerita kecil tentang apa yang Anda lakukan dan mengapa hal itu penting. Contoh: “Membantu perusahaan B2B mencapai pertumbuhan melalui strategi pemasaran berbasis data.”
  • Tentang Bagian : Gunakan ini sebagai narasi pribadi Anda. Ini harus menceritakan kisah tentang bagaimana Anda mencapai posisi Anda saat ini, apa yang mendorong Anda, dan apa yang ingin Anda capai. Jadikan itu autentik dan menarik—lebih sedikit resume, lebih banyak cerita.
  • Bagian Pengalaman : Daripada membuat daftar tanggung jawab pekerjaan Anda, ceritakan kisah momen-momen penting dalam setiap peran. Soroti bagaimana Anda memberikan dampak, memecahkan tantangan besar, atau mencapai sesuatu yang berarti.

Bercerita di Pesan & InMail LinkedIn

Bercerita bisa berhasil bahkan dalam percakapan satu lawan satu.

Alih-alih bernada dingin, mulailah dengan cerita yang akan menarik perhatian mereka dan mengarah secara alami ke percakapan yang Anda inginkan.

  • Perjalanan Pribadi : Bagikan cerita singkat tentang perjalanan profesional Anda yang berkaitan dengan alasan Anda menghubungi. Hal ini dapat menciptakan hubungan emosional dan menunjukkan keaslian.
  • Kisah Hubungan Bersama : Jika Anda memiliki hubungan timbal balik, bagikan anekdot singkat tentang bagaimana orang tersebut memengaruhi karier atau bisnis Anda. Hal ini dapat menciptakan rasa percaya melalui pergaulan.
  • Pengalaman Bersama : Temukan kesamaan antara Anda dan penerima. Mungkin Anda berdua menghadiri acara serupa, atau Anda berdua tertarik dengan tren industri yang sama. Bagikan cerita singkat untuk menjalin hubungan baik.
  • Kisah Sukses Pelanggan : Jika Anda menawarkan produk, jangan mulai dengan fitur. Sebaliknya, ceritakan kisah bagaimana klien lain mendapat manfaat dari penawaran Anda.

Bercerita di Iklan LinkedIn

Meskipun iklan mungkin tampak seperti aspek yang paling tidak bersifat pribadi di LinkedIn, mengintegrasikan penyampaian cerita ke dalam Iklan LinkedIn Anda dapat meningkatkan efektivitasnya secara signifikan.

Bahkan jika Anda belum pernah menjalankan iklan apa pun sebelumnya, cobalah mengingat iklan yang menarik perhatian Anda.

Iklan-iklan ini hampir selalu menceritakan kisah yang disukai orang-orang secara pribadi.

Berikut beberapa ide tentang cara memasukkan storytelling ke dalam Iklan LinkedIn Anda:

  • Pahami Audiens Anda: Mulailah dengan menempatkan diri Anda pada posisi audiens Anda. Tantangan apa yang mereka hadapi? Tujuan apa yang ingin mereka capai? Dengan memahami kebutuhan mereka, Anda dapat menyusun cerita yang menarik dan terasa pribadi.
  • Fokus pada Satu Pesan: Dengan ruang dan waktu terbatas, buatlah cerita Anda tetap ringkas. Fokus pada satu pesan utama yang ingin Anda sampaikan. Hal ini dapat berupa mengatasi tantangan bersama, mencapai tujuan tertentu, atau mengalami transformasi yang bermanfaat.
  • Membangkitkan Emosi: Memanfaatkan emosi yang mungkin dirasakan audiens Anda—frustrasi terhadap suatu masalah, kegembiraan terhadap peluang baru, atau kelegaan dalam menemukan solusi. Hubungan emosional membuat iklan Anda mudah diingat dan berdampak.
  • Gunakan Skenario yang Dapat Dihubungkan: Buat skenario yang dapat dilihat oleh audiens Anda. Pikirkan tentang situasi sehari-hari yang mungkin mereka temui dan bangun narasi Anda berdasarkan momen tersebut. Hal ini membuat iklan Anda lebih terasa seperti percakapan daripada promosi penjualan.
  • Manfaatkan Elemen Visual: Gambar atau video singkat yang kuat dapat menyempurnakan cerita Anda secara signifikan. Visual dapat menyampaikan emosi dan skenario dengan cepat, sehingga membuat iklan Anda lebih menarik.
  • Akhiri dengan Ajakan Bertindak yang Jelas: Pastikan cerita Anda mengarah secara alami pada apa yang Anda ingin audiens lakukan selanjutnya. Baik itu mengunjungi situs web Anda, mengunduh sumber daya, atau menghubungi Anda untuk informasi lebih lanjut, buatlah langkah selanjutnya jelas dan menarik.

Membangun Kepercayaan dengan Bercerita

Kepercayaan adalah landasan dari setiap hubungan bisnis yang sukses, dan penyampaian cerita adalah alat yang ampuh untuk membangun kepercayaan tersebut. Saat Anda berbagi cerita asli, Anda menunjukkan kepada audiens bahwa Anda nyata, menarik, dan dapat dipercaya.

  • Bersikap Transparan: Bagikan kesuksesan dan tantangan Anda. Kejujuran ini menunjukkan bahwa Anda mudah didekati dan manusiawi.
  • Tunjukkan Kerentanan: Jangan takut untuk mendiskusikan kesalahan atau kemunduran. Mengakui momen-momen ini menunjukkan ketahanan dan keaslian.
  • Soroti Konsistensi: Berbagi cerita secara teratur yang selaras dengan nilai-nilai Anda akan memperkuat keandalan Anda dan membangun landasan kepercayaan yang kuat dengan audiens Anda.

Melibatkan Audiens Anda Melalui Emosi

Emosi mendorong keterlibatan dan membuat cerita Anda berkesan. Dengan memanfaatkan perasaan yang dialami audiens, Anda dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dan menginspirasi tindakan.

  • Identifikasi Emosi Utama: Tentukan emosi mana yang paling sesuai dengan audiens Anda, seperti kegembiraan, frustrasi, atau lega.
  • Ciptakan Busur Emosional: Susun cerita Anda untuk menyertakan momen ketegangan dan resolusi, yang mencerminkan perjalanan emosional yang dapat dirasakan oleh audiens Anda.
  • Gunakan Bahasa Deskriptif: Lukislah gambar yang jelas dengan kata-kata Anda untuk membangkitkan respons emosional yang diinginkan tanpa membebani audiens Anda dengan detailnya.

Keaslian Adalah Kuncinya

Keaslian tidak bisa dinegosiasikan dalam bercerita. Kisah-kisah asli menumbuhkan rasa percaya dan membuat merek Anda lebih menarik dan mudah didekati.

  • Tetap Teguh pada Suara Anda: Pastikan cerita Anda mencerminkan diri Anda yang sebenarnya dan kepribadian merek Anda.
  • Berbagi Pengalaman Nyata: Fokus pada kejadian dan pengalaman nyata, bukan skenario yang dibuat-buat. Keaslian terpancar ketika Anda berbicara dari hati.
  • Konsisten: Pertahankan tingkat kejujuran dan transparansi yang konsisten dalam semua cerita Anda untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan dari waktu ke waktu.

Tetap Sederhana

Kesederhanaan sangat penting untuk penyampaian cerita yang efektif. Cerita yang jelas dan ringkas lebih mudah dipahami dan lebih mudah diterima oleh audiens Anda.

  • Fokus pada Satu Pesan Inti: Identifikasi poin utama yang ingin Anda sampaikan dan bangun cerita Anda berdasarkan poin tersebut.
  • Hindari Terlalu Komplikasi: Hindari detail yang tidak perlu yang dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama Anda.
  • Gunakan Bahasa yang Jelas: Komunikasikan cerita Anda dalam bahasa yang lugas untuk memastikan cerita tersebut dapat diakses oleh semua audiens Anda.

Ajakan Bertindak

Ajakan bertindak (CTA) yang menarik sangat penting untuk memandu audiens tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah terlibat dengan cerita Anda.

  • Bersikap Jelas dan Langsung: Nyatakan dengan jelas apa yang Anda ingin audiens lakukan, apakah itu mengunjungi situs web Anda, mengunduh sumber daya, atau menghubungi Anda untuk informasi lebih lanjut.
  • Sejajarkan dengan Cerita Anda: Pastikan CTA Anda mengikuti cerita Anda secara alami, menjadikannya langkah berikutnya yang mulus bagi audiens Anda.
  • Jadikan Menarik: Gunakan bahasa yang berorientasi pada tindakan yang mendorong audiens Anda untuk segera mengambil tindakan.

Memposting Secara Konsisten

Konsistensi dalam bercerita membantu membangun kehadiran yang kuat dan mudah dikenali di LinkedIn. Berbagi cerita secara teratur membuat audiens Anda tetap terlibat dan memperkuat identitas pribadi atau merek Anda.

  • Buat Jadwal Konten: Rencanakan postingan Anda terlebih dahulu untuk memastikan aliran cerita yang stabil tanpa membebani audiens Anda.
  • Variasikan Cerita Anda: Bagikan gabungan berbagai jenis cerita, seperti kesuksesan, pembelajaran, wawasan industri, dan pengalaman pelanggan, untuk menjaga konten Anda tetap segar dan menarik.
  • Tetap Persisten: Membangun kehadiran yang kuat membutuhkan waktu. Tetap berkomitmen pada upaya bercerita Anda untuk melihat manfaat jangka panjang.

Kesimpulan

Pada akhirnya, bercerita di LinkedIn lebih dari sekadar berbagi informasi.

Ini tentang menyusun narasi yang dapat terhubung dengan audiens Anda secara pribadi.

Baik Anda memposting pembaruan, memperbarui profil, mengirim pesan, atau menjalankan iklan, pastikan cerita Anda relevan, autentik, dan fokus.

Pendekatan ini akan membedakan Anda, membangun kepercayaan, dan membina hubungan yang langgeng dengan audiens Anda.

Sekarang, ceritakan kisahmu.