Toko Offline Vs Online: kelemahan & kekuatan

Diterbitkan: 2021-03-12

Toko Offline Vs Online: kelemahan & kekuatan

Berbicara tentang toko offline dan online saat ini cukup menarik. Hal ini dikarenakan perubahan pola konsumsi masyarakat yang membuat keberadaan toko offline dan online sering diperbincangkan. Dunia digital yang semakin berkembang membuat masyarakat memilih berbelanja di toko online karena dianggap lebih praktis. Namun masih ada orang yang setia menjadi konsumen toko offline. Toko offline dan online tidak mutlak selalu memberikan sesuatu yang baik dan selalu memberikan sesuatu yang buruk. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang membuat konsumen terkadang bingung ketika harus memilih untuk berbelanja dimana.

Hal ini tidak hanya terjadi pada konsumen. Sebagai sebuah bisnis, Anda mungkin masih belum bisa memutuskan apakah akan membuka toko offline atau online agar bisnis Anda terus berkembang. Jika Anda masih bingung menentukan pilihan, mungkin penjelasan kelebihan dan kekurangan kedua jenis toko di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.

Tren belanja online saat ini sedang menjamur di masyarakat Indonesia. Hal ini tak lain karena belanja online dinilai sangat praktis dan menghemat waktu.

Tak heran jika kini banyak bermunculan e-commerce dengan berbagai penawaran untuk menarik pelanggan. Berdasarkan data yang dikelola, e-commerce indonesia Nilai transaksi pada 2018 diperkirakan mencapai Rp100 triliun.

Pada 2017, nilai transaksi mencapai Rp85 triliun, dan tahun sebelumnya mencapai Rp75 triliun. Direktur Pemasaran PT Electronic City Tbk, Wiradi Wahyudin, mengaku maraknya e-commerce tidak mengganggu bisnis toko offline-nya, karena produk yang dijual berbeda jenis dan segmentasinya.

TOKO OFFLINE

A.Kelebihan

1. Kepercayaan diri yang tinggi

Bisnis offline memiliki toko fisik dimana konsumen dapat langsung melihat produk yang ditawarkan. Konsumen dapat memilih sendiri model yang diinginkan, mencoba dengan ukuran yang sesuai dan mengetahui kualitas bahan yang digunakan. Masalah lain yang sering terjadi dalam pembelian selain di toko online adalah warna. Seringkali warna yang terlihat di foto produk berbeda dengan aslinya. Dengan berbelanja langsung di toko, konsumen akan mendapatkan produk yang sesuai dengan warna yang diinginkan. Pengalaman langsung dengan produk menjadi alasan mengapa konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap toko offline.

2. Layanan pelanggan yang lebih mudah

Dengan adanya toko fisik, pelayanan kepada konsumen dapat dilakukan dengan mudah. Tuntutan konsumen tidak akan berlarut-larut karena dapat diselesaikan secara langsung. Pemilik toko dapat langsung memberikan contoh produk, menjawab pertanyaan konsumen, menanggapi keluhan dan melakukan pengembalian jika diperlukan.

3. Sistem pembayaran yang lebih aman

Konsumen yang mengunjungi toko offline biasanya akan membayar belanjaan mereka secara tunai. Pembayaran langsung ini membuat transaksi toko offline lebih aman. Uang yang harus dibayar bisa langsung dilihat dan dihitung oleh pemilik toko. Selain itu, tidak perlu khawatir dengan kegagalan pembayaran dan penipuan.

4. Jangan repot-repot pengiriman

Karena produk yang dipilih langsung diserahkan ke konsumen setelah membayar, pemilik toko tidak perlu repot melakukan pengiriman. Konsumen juga tidak perlu khawatir saat barang yang sudah dipesan sampai dan tidak perlu memikirkan biaya pengiriman yang biasanya lebih besar dari biaya transportasi ke toko.

5. Tidak terlalu banyak persaingan

Meski bisnis online kini menjamur, toko offline tetap memiliki pelanggan setianya sendiri. Oleh karena itu, biasanya toko offline bersaing dengan toko offline lainnya serta tidak terlalu banyak.

B.Kekurangan

1. Jangkauan pasar terbatas

Toko offline tidak dinamis dan biasanya hanya di satu tempat. Hal ini menyebabkan jangkauan pasar yang lebih sedikit untuk toko offline. Konsumen biasanya berasal dari daerah sekitar toko saja. Hal ini dapat menekan angka penjualan jika pemilik toko tidak memiliki strategi khusus untuk menguasai wilayah konsumen. Pemilik toko juga harus memilih lokasi yang strategis agar dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.

2. Memerlukan tempat fisik

Karena basis toko offline adalah area nyata, dibutuhkan tempat untuk menampung semua produk yang dipasarkan. Selain menyediakan tempat, tentunya dibutuhkan perawatan lain agar bangunan yang digunakan bisa bertahan lama. Pemilik toko juga harus memperhatikan urutan barang yang dijual secara visual untuk menarik perhatian pelanggan.

3. Membutuhkan lebih banyak karyawan

Banyaknya aktivitas dan tugas yang harus dilakukan untuk memajukan toko, dibutuhkan lebih banyak karyawan juga. Sebagai pemilik toko, Anda harus meluangkan waktu dan uang untuk melakukan perekrutan. Meski hanya toko-toko kecil, rekrutmen harus dilakukan secara serius guna mendapatkan sumber daya manusia yang handal dan mau bekerja sama untuk mengembangkan bisnis.

4. Lebih banyak modal

Dengan berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, tentunya toko offline membutuhkan modal yang lebih besar. Mulai dari penyediaan produk secara fisik, tempat, biaya pemeliharaan tempat, rekrutmen karyawan maupun karyawan itu sendiri. Pastikan Anda memiliki modal yang cukup untuk memenuhi beberapa hal tersebut sebelum memutuskan untuk membuka toko offline.

5. Waktu penjualan terbatas

Toko offline memiliki waktu aktif mereka sendiri. Toko offline biasanya beroperasi 10 – 12 jam sehari. Dan semua transaksi perdagangan hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tersebut. Sisa toko tutup dan tidak melayani pelanggan.

6. Produk terbatas dan kesulitan mencari barang

Karena keterbatasan tempat dan pembatasan stok untuk mengurangi kerugian, biasanya produk yang tersedia di toko offline terbatas. Jika konsumen tidak mendapatkan produk yang diinginkan, maka akan sulit untuk mencari barang yang sama atau penggantinya secara langsung. Konsumen harus melihat ke cabang lain atau pindah ke toko lain.

Toko online

A. Kelebihan

1. Mudah dijalankan

Dengan berkembangnya dunia internet, saat ini sangat mudah untuk membuka toko online. Cukup dengan membuat akun di media sosial atau berbagai marketplace, toko online sudah bisa dibuka. Siapapun berpeluang untuk berjualan online, baik remaja, ibu rumah tangga, bahkan sekarang banyak anak kecil yang sudah memulai bisnis di dunia maya.

2. Jangkauan pasar yang lebih luas

Luasnya jangkauan dunia internet tentunya berpengaruh dengan bisnis online. Jarak antara pemilik toko dengan konsumen tidak menjadi penghalang bagi keduanya untuk melakukan transaksi jual beli. Pemasaran toko online tidak hanya terbatas pada wilayah lokal saja, bahkan bisa lebih luas hingga nasional dan internasional.

3. Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar

Toko online hanya bisa dibentuk dengan handphone dan kuota internet. Sekarang sudah ada sistem reseller dan dropship yang akan memudahkan untuk memulai bisnis walaupun tanpa modal. Sistem reseller memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menjual sesuatu namun belum bisa memproduksi sendiri. Pelaku reseller akan melakukan stock barang seperti toko pada umumnya. Namun stok barang untuk reseller online lebih sedikit dan hanya dijadikan contoh saja.

Jika beruntung mendapatkan agen yang berada di satu wilayah, pemilik toko online tidak perlu stok sama sekali. Cukup ambil produk bila ada konsumen yang sudah memesan saja. Selain reseller, ada sistem dropship yang semakin memudahkan. Pada sistem dropship bahkan tidak perlu melakukan stock barang dan melakukan pengiriman produk. Seorang dropshipper hanya melakukan kegiatan promosi dan pemasaran saja. Penyediaan dan pengiriman produk kemudian akan ditangani oleh agen yang memiliki produk tersebut. Sistem ini lebih mudah dan membutuhkan modal yang lebih sedikit, namun keuntungan yang diperoleh juga tidak terlalu besar.

4. Tidak membutuhkan tempat

Sebuah toko online tidak memerlukan tempat fisik untuk menampung segala jenis produk dan sebagai tempat bertransaksi. Akun media sosial dan toko di berbagai marketplace yang telah dibuat merupakan tempat untuk melakukan proses jual beli. Toko-toko ini dapat dikontrol dari mana saja. Apakah Anda sedang bepergian atau di rumah.

5. Membutuhkan lebih sedikit karyawan

Karena sistem yang lebih sederhana, pemilik toko online tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan uang untuk merekrut karyawan. Penyembelihan dan penyerahan barang biasanya dapat dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Namun, jika Anda online bisnis tumbuh sangat pesat dan mendapat pesanan yang signifikan, Anda dapat mempertimbangkan untuk mempekerjakan banyak karyawan untuk mempermudah pekerjaan Anda.

6. Waktu yang fleksibel

Aktivitas di dunia maya berjalan 24 jam sehari, seperti halnya toko online. Karena tidak ada batasan jam, pemilik toko online tetap bisa melakukan aktivitas jual beli meski masih dini hari.

7. Produk yang dijual bervariasi

Hal inilah yang menyebabkan banyak konsumen berbondong-bondong berbelanja online. Item yang disediakan bervariasi. Ini juga berlaku untuk pemilik toko. Banyak yang lebih memilih berjualan online karena bisa menyediakan barang apa saja dan dari agen mana saja asalkan diminati oleh konsumen.

Hitam

1. Persaingan yang ketat

Kemudahan prosedur pembuatan akun toko serta jangkauan yang sangat luas membuat persaingan bisnis online juga cukup ketat. Pemilik toko online tidak hanya bersaing dengan merchant lokal, tetapi juga internasional.

2. Kredibilitas diragukan

Salah satu hal yang membuat kepercayaan pada toko online rendah adalah karena barang yang dibeli tidak dapat dicoba terlebih dahulu oleh konsumen. Oleh karena itu, pemilik toko harus memastikan semua barang yang dijual berkualitas baik saat dikirim. Jika ada produk yang tidak sesuai, pemilik toko harus bertanggung jawab untuk menggantinya. Kekurangan lainnya adalah pemilik toko tidak melayani konsumen secara langsung ditambah dengan banyaknya penipuan dalam bisnis online yang membuat kredibilitas toko online sering diragukan.

3. Konektivitas internet

Transaksi dalam bisnis online berjalan sangat cepat. Konektivitas internet yang buruk bahkan dalam waktu singkat akan berdampak besar. Pemilik toko online bisa merugi hingga jutaan rupiah karena konsumen bisa dengan mudah beralih mencari penjual lain yang mampu melayani lebih cepat.

Sekarang setelah Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan toko offline dan online , saatnya memutuskan bisnis mana yang harus Anda jalankan. Apakah produk Anda menjadi salah satu kelancaran pemasaran jika ditaruh di toko online? Atau haruskah produk Anda dideskripsikan dengan jelas sehingga harus dipasarkan melalui toko offline? Apapun pilihannya, ketika Anda sudah berhasil mengatur toko, Anda masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengelolanya dengan baik. Jurnal menjadi salah satu software yang akan membantu mengelola bisnis Anda untuk bagian keuangan. Fitur-fiturnya yang canggih dan lengkap akan memfasilitasi berbagai urusan keuangan mulai dari pembuatan laporan keuangan, pembuatan faktur, pencatatan biaya, pelacakan inventaris, manajemen aset, dan banyak lainnya.

>>>3 saluran penjualan online yang menjamin kesuksesan di Vietnam

>>>3 saluran penjualan online yang menjamin kesuksesan di Vietnam

>>> Top 6 Situs Web E-niaga Terbaik di Malaysia 2020

Tentang Boxme: Boxme adalah jaringan pemenuhan E-commerce utama di Asia Tenggara, memungkinkan pedagang di seluruh dunia untuk menjual secara online ke wilayah ini tanpa perlu membangun kehadiran lokal. Kami memberikan layanan kami dengan menggabungkan dan mengoperasikan rantai nilai satu atap dari profesi logistik termasuk: Pengiriman internasional, bea cukai, pergudangan, koneksi ke pasar lokal, pick and pack, pengiriman last-mile, pengumpulan pembayaran lokal dan pengiriman uang luar negeri.