Efek Paradoks Pilihan – Apa Itu dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Perilaku Pembeli Anda?

Diterbitkan: 2022-05-20
Efek Paradoks Pilihan - Apa Itu dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Perilaku Pembeli Anda?

Paradox of Choices adalah efek psikologis yang terjadi ketika orang dihadapkan pada terlalu banyak pilihan. Terkadang pilihan yang kita buat sederhana, seperti mau sarapan apa di pagi hari. Tetapi di lain waktu, pilihannya bisa sangat rumit dan sulit dibuat. Orang sering berpikir bahwa semakin banyak pilihan yang kita miliki, semakin baik. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu banyak pilihan seringkali dapat memiliki konsekuensi yang merugikan.

The Paradox of Choices Effect adalah fenomena yang terjadi ketika orang kewalahan dengan banyaknya pilihan yang mereka miliki. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku pembeli dan bagaimana mereka membuat keputusan. Ketika datang untuk membuat pilihan, manusia cenderung berpikir tentang pilihan yang mereka miliki dan bagaimana masing-masing dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Ini terutama benar jika menyangkut keputusan besar seperti mobil apa yang akan dibeli atau tempat tinggal. Lagi pula, terlalu banyak pilihan dapat menyebabkan kelumpuhan keputusan dan pembeli mungkin tidak membeli sama sekali. Mari kita lihat lebih dekat apa paradoks efek pilihan dan bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis Anda.

Apa Efek Paradoks Pilihan?

Kita semua menginginkan pilihan. Apakah kita sedang memilih apa yang akan dikenakan di pagi hari atau apa yang akan dimakan untuk makan malam, lebih banyak pilihan biasanya berarti lebih banyak kesempatan untuk menemukan sesuatu yang kita sukai. Namun, terlalu banyak pilihan dapat memiliki efek sebaliknya. Fenomena ini, yang dikenal sebagai “paradoks pilihan”, pertama kali dijelaskan oleh psikolog Amerika Barry Schwartz dalam bukunya tahun 2004 “The Paradox of Choice: Why More Is Less.” Schwartz membahas bahwa banyaknya pilihan yang kita miliki saat ini berkat globalisasi dan kenyamanan belanja online telah menyebabkan penurunan kepuasan terhadap keputusan pembelian kita. Alih-alih merasa bahagia dan dibebaskan oleh semua pilihan kita, kita sering merasa kewalahan dan lumpuh olehnya.

The Paradox of Choices Effect adalah fenomena yang terjadi ketika orang kewalahan dengan banyaknya pilihan yang mereka miliki. Hal ini dapat memengaruhi perilaku pembeli dan cara mereka membuat keputusan. Ketika datang untuk membuat pilihan, manusia cenderung berpikir tentang pilihan yang mereka miliki dan bagaimana masing-masing dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Terlalu banyak pilihan dapat menyebabkan stres psikologis dan kelumpuhan keputusan di mana pembeli mungkin tidak membeli sama sekali.

Paradoks pilihan mengacu pada gagasan bahwa terlalu banyak pilihan dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas. Hal ini dapat menyebabkan perasaan ragu-ragu, frustrasi, dan bahkan penyesalan. Menariknya, penelitian telah menunjukkan bahwa paradoks pilihan lebih mungkin terjadi ketika konsekuensi potensial dari keputusan kita tinggi. Dengan kata lain, kita cenderung merasa lumpuh karena pilihan ketika taruhannya tinggi. Misalnya, Anda mungkin merasa percaya diri untuk memilih pakaian baru untuk keluar malam bersama teman-teman, tetapi jika menyangkut sesuatu seperti berinvestasi dalam bisnis baru, Anda mungkin merasa kurang yakin.

Terminologi Kunci untuk Memahami Paradoks Pilihan

Ada beberapa istilah kunci yang harus dipahami sebelum kita menyelam terlalu jauh ke dalam paradoks pilihan. Ini penting karena membantu menjelaskan beberapa mekanisme psikologis yang mendasarinya.

Apa Efek Paradoks Pilihan?

Pilihan Kelebihan

Pilihan yang berlebihan adalah perasaan lumpuh karena terlalu banyak pilihan. Ini terkait erat dengan, tetapi tidak persis sama dengan, paradoks pilihan. Dengan pilihan yang berlebihan, Anda mungkin dapat membuat keputusan, tetapi kemungkinan itu adalah keputusan yang kurang optimal. Dan Anda mungkin akan menebak-nebak diri Anda sedikit di sepanjang jalan.

Maximizer vs. Satisficer

Pemaksimal adalah seseorang yang ingin memperoleh hasil terbesar (paling berguna) dari suatu keputusan. Ini mengacu pada kecenderungan alami kita untuk ingin memilih opsi yang akan memberi kita hasil terbaik. Seorang Satisficer, di sisi lain, adalah orang yang lebih tertarik untuk membuat keputusan yang "cukup baik" daripada membuat pilihan terbesar yang mungkin.

Arsitektur Pilihan

Pilihan arsitektur adalah teknik yang digunakan untuk mempengaruhi orang untuk membuat pilihan tertentu dengan mengatur keadaan di mana mereka membuat keputusan. Ini adalah desain lingkungan di mana seseorang membuat keputusan. Dan itu dapat berdampak besar pada proses pengambilan keputusan mereka.

Keputusan Orde Kedua

Keputusan tingkat kedua adalah keputusan yang Anda buat tentang bagaimana membuat keputusan. Ini adalah meta-keputusan. Misalnya, Anda mungkin memutuskan untuk melempar koin untuk memutuskan di antara dua opsi. Tindakan melempar koin adalah keputusan tingkat kedua dalam situasi ini. Ini berfungsi sebagai metode untuk membantu individu membuat keputusan lebih efisien dan sederhana.

Biaya Peluang/Peluang yang Terlewatkan

Biaya peluang adalah nilai alternatif terbaik yang tidak Anda pilih. Itu adalah apa yang Anda menyerah ketika Anda membuat keputusan. Ketika Anda membuat keputusan, Anda selalu mempertimbangkan alternatif. Dan masing-masing alternatif tersebut memiliki biaya peluangnya sendiri. Apa yang Anda serahkan ketika Anda membuat keputusan menjadi biaya peluang Anda.

Keuntungan dan Kerugian Lebih Banyak Pilihan

Salah satu hal hebat tentang hidup dalam masyarakat modern adalah kita memiliki lebih banyak pilihan daripada sebelumnya. Ketika berbicara tentang makanan, pakaian, hiburan, dan hampir semua aspek kehidupan kita, kita dapat memilih dari berbagai pilihan. Namun, ada keuntungan dan kerugian untuk peningkatan pilihan ini. Jadi, meskipun memiliki lebih banyak pilihan dapat bermanfaat dalam beberapa hal, penting untuk diingat bahwa terlalu banyak pilihan juga dapat menjadi kontraproduktif.

Keuntungan dan Kerugian Lebih Banyak Pilihan

Keuntungan dari Lebih Banyak Pilihan

Di satu sisi, memiliki lebih banyak pilihan memungkinkan kita menemukan pilihan yang sempurna untuk kebutuhan dan preferensi pribadi kita. Kita bisa memilih makanan yang paling bergizi untuk kita, pakaian yang paling sesuai dengan gaya kita, dan hiburan yang menurut kita paling menyenangkan.

Kekurangan Lebih Banyak Pilihan

Di sisi lain, terlalu banyak pilihan bisa membuat Anda kewalahan dan sulit membuat keputusan. Kita mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk memutuskan makanan mana yang akan dibeli atau pakaian apa yang akan dikenakan, hanya untuk akhirnya merasa frustrasi dan tidak puas dengan pilihan kita. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa orang lebih bahagia ketika mereka memiliki lebih sedikit pilihan.

Kelumpuhan Pilihan

Ketika kita akhirnya tidak membuat keputusan sama sekali karena kita dibingungkan oleh banyak alternatif dan tidak dapat membuat pilihan, itu disebut kelumpuhan pilihan. Pilihan mewah mengubah konsep kebebasan kita menjadi kondisi kecemasan dan kebingungan. Bukannya merasakan manfaat dari kemewahan pilihan, pembeli malah bingung dan kewalahan.

Degradasi dalam Kepuasan

Dengan terlalu banyak pilihan yang tersedia, pembeli akan selalu mempertanyakan apakah keputusan yang mereka buat adalah keputusan yang tepat. Mereka sering meragukan keputusan pembelian mereka dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang lebih baik di luar sana yang mereka lewatkan. Mereka tidak pernah bisa memastikan bahwa pilihan yang mereka pilih adalah yang 'terbaik' tanpa mencoba segala sesuatu di luar sana. Penyesalan karena tidak memilih opsi terbaik yang mungkin mengarah pada penurunan kepuasan.

Dampak “Efek Paradoks Pilihan” pada Perilaku Membeli

"Efek Paradoks Pilihan" adalah fenomena di mana orang cenderung tidak melakukan pembelian ketika mereka dihadapkan pada terlalu banyak pilihan. Efek ini dapat berdampak besar pada perilaku pembelian, karena orang mungkin kewalahan dengan banyaknya pilihan dan menyerah begitu saja untuk membuat keputusan. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan orang membeli barang yang tidak mereka butuhkan atau inginkan, hanya karena itu adalah pilihan termudah. Efek Paradoks Pilihan juga dapat menyebabkan orang menebak-nebak keputusan mereka, yang menyebabkan penyesalan pembeli.

Efek ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pembelian. Ketika konsumen dihadapkan pada terlalu banyak pilihan, mereka mungkin menjadi kewalahan dan ragu-ragu. Alih-alih merasa diberdayakan oleh banyaknya pilihan, orang sering merasa kewalahan dan bahkan lumpuh. Akibatnya, mereka cenderung tidak membuat keputusan sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya penjualan untuk bisnis dan frustrasi bagi konsumen. Dalam beberapa kasus, efeknya bahkan dapat menyebabkan orang membeli barang yang tidak mereka inginkan atau butuhkan hanya untuk menghindari perasaan kewalahan.

Dampak “Efek Paradoks Pilihan” pada Perilaku Membeli

"Efek Paradoks Pilihan" adalah pertimbangan penting untuk bisnis apa pun yang menawarkan berbagai macam produk atau layanan. Dengan memahami fenomena ini, bisnis dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampaknya terhadap perilaku pembelian. Misalnya, mereka dapat memberikan informasi yang jelas dan ringkas tentang setiap opsi, membatasi jumlah opsi yang tersedia, dan memastikan bahwa pelanggan memiliki cukup waktu untuk membuat keputusan. Dengan mengambil langkah-langkah ini, bisnis dapat membantu pelanggan mereka menghindari efek negatif dari terlalu banyak pilihan.

Paradoks Efek Pilihan dan eCommerce

Dalam lanskap eCommerce saat ini, pembeli dihadapkan pada banyak sekali pilihan. Ini adalah sesuatu yang tidak harus dihadapi oleh generasi sebelumnya; harus mengevaluasi pilihan yang tersedia dalam ratusan. Menurut efek "paradoks pilihan", ini dapat menyebabkan kecemasan dan kelumpuhan, bukan kepuasan. Ketika mereka harus mengevaluasi banyak pilihan, pembeli mungkin mengalami kesulitan membuat keputusan, atau mereka mungkin menebak-nebak pilihan mereka setelah fakta. Akibatnya, bisnis perlu berhati-hati untuk tidak membebani pembeli dengan lebih banyak pilihan. Sebaliknya, mereka harus fokus pada kurasi pilihan item yang akan menarik bagi audiens target mereka. Dengan mengambil pendekatan ini, bisnis dapat membantu memastikan bahwa pembeli memiliki pengalaman positif dan lebih mungkin untuk melakukan pembelian.

Tidak jarang prospek diliputi oleh terlalu banyak pilihan. Menurut beberapa orang, membatasi jumlah alternatif yang tersedia bagi pelanggan dapat menghasilkan tiga hasil yang baik.

  1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
  2. Membuat pembelian produk tidak terlalu membuat stres
  3. Setelah pembelian, pelanggan lebih puas dengan pilihannya

Mengapa Memiliki Lebih Sedikit Pilihan Meningkatkan Penjualan?

Di dunia sekarang ini, konsumen dibombardir dengan pilihan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa memiliki terlalu banyak pilihan sebenarnya dapat menyebabkan penurunan penjualan. Untuk platform online seperti situs web eCommerce, Anda perlu membuat keseimbangan antara alternatif yang cukup dan terlalu banyak. Tujuannya adalah membuat filter yang mudah digunakan. Seluruh gagasan tentang kesederhanaan dalam hal pemilihan berlaku juga untuk pemasaran internet: mereka harus sederhana, logis, namun bermanfaat. Situs web dengan menu dan tombol yang melimpah dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kebingungan psikologis.

Ketika dihadapkan pada banyak pilihan, konsumen sering merasa kewalahan dan akhirnya tidak membuat pilihan sama sekali. Bisnis dapat meningkatkan penjualan dengan menawarkan lebih sedikit pilihan. Dengan memilih dengan cermat, mereka dapat memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian. Selain itu, menawarkan barang dalam jumlah yang lebih sedikit juga dapat menciptakan rasa eksklusivitas dan kelangkaan, membuat pelanggan lebih cenderung untuk membeli. Jadi pada saat Anda memutuskan untuk menyimpan rak Anda, ingatlah bahwa lebih sedikit sering lebih banyak.

Apa Pendapat Anda tentang Paradoks Pilihan?

"Efek paradoks pilihan" itu nyata dan dapat memengaruhi perilaku pembeli Anda. Ketika dihadapkan dengan banyak pilihan, pembeli mungkin merasa kewalahan dan lumpuh, yang menyebabkan penjualan lebih sedikit. Namun, ada cara untuk mengatasi bias kognitif ini. Dengan memahami keuntungan dan kerugian dari lebih banyak pilihan, Anda dapat membantu mengurangi efek negatif dari bias ini pada perilaku pembelian. Jika Anda dapat memberikan pengalaman yang disederhanakan dengan pilihan terbatas, pembeli mungkin lebih cenderung melakukan pembelian. Ingatlah hal-hal ini saat membuat kampanye pemasaran atau penawaran produk Anda berikutnya.